KARTU UCAPAN NATAL+ CARA PEMBUATANNYA (Sedikit)
Senin, 06 Desember 2021
Kartu Ucapan Natal
Rabu, 06 Oktober 2021
ppdb santa maria 2 malang
syarat pendaftaran:lihat gambar diatas
Rabu, 11 Agustus 2021
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
Teknologi ramah
lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain di bidang energi
dan industri, bidang lingkungan, dan bidang transportasi.
1. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan
bidang Energi dan Industri
a. Biogas
Biogas
merupakan jenis bahan bakar alternatif yang saat ini sudah banyak digunakan
sebagai bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Biogas diperoleh
dari proses fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup
di lingkungan tanpa oksigen). Bakteri anaerob tersebut akan mengubah zat
organik menjadi gas metana (CH4) sebesar 75%, dan gas
lainnya seperti karbondioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida. Namun demikian,
gas yang digunakan sebagai sumber bahan bakar adalah gas metana. Bahan organik
yang paling sesuai untuk produksi biogas adalah bahan organik yang berbentuk
padat, cair, dan homogen. Saat ini kotoran dan urin hewan ternak menjadi
pilihan yang sesuai untuk produksi biogas.
b. Biofuel
Biofuel
merupakan teknologi penyediaan energi alternatif dengan menggunakan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui. Biofuel, berasal dari bahan-bahan organik.
Tahukah kamu apa yang membedakan biofuel dengan bahan bakar fosil? Keduanya
memang berasal dari bahan-bahan organik tetapi biofuel dapat diolah langsung
dari bahan organik seperti tumbuh-tumbuhan sedangkan bahan bakar fosil berasal
dari hewan atau tumbuhan yang telah mati selama jutaan tahun yang lalu. Ada dua
jenis biofuel yaitu dalam bentuk etanol dan biodiesel. Etanol merupakan salah
satu jenis alkohol yang dapat dibuat dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi
kimia gas alam. Beberapa tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti jagung,
sorgum, atau singkong biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol. Sedangkan
biodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak
nabati.
c. Sel Surya
Tahukah
kamu bagaimana sel surya mengubah energi matahari menjadi listrik? Ketika
cahaya matahari melalui panel surya, cahaya menghasilkan emisi elektron pada
komponen panel. Elektron ini kemudian dihubungkan dengan sistem tertentu
sehingga dihasilkan listrik yang selanjutnya dialirkan dan disimpan pada
baterai sehingga dapat digunakan pada saat mendung atau malam hari. Energi yang
lebih juga dapat digunakan untuk menggerakkan pompa yang memompa udara ke dalam
lubang besar dalam tanah. Udara ini memiliki tekanan yang tinggi sehingga
ketika dilepaskan dapat memutar turbin dan menghasilkan listrik. Pada umumnya
sel surya ini memiliki ukuran yang tipis (hampir sama dengan selembar kertas)
dan terbuat dari silikon (Si) yang dimurnikan atau polikristalin silikon dengan
beberapa logam yang mampu menghasilkan listrik. Panel surya memiliki beberapa
keunggulan, di antaranya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, mampu
menghasilkan energi cukup besar, dan mudah dipasang atau dipindahkan atau
dikembangkan. Meskipun memiliki banyak keunggulan, panel surya juga memiliki
beberapa kekurangan, di antaranya adalah membutuhkan sistem penyimpanan listrik
dan komponen pada panel surya ini termasuk jenis sampah yang berbahaya sehingga
harus didaur ulang dengan benar setelah pemakaian selama 20-25 tahun. Saat ini
masalah yang muncul dalam penerapan teknologi ini yaitu tingginya harga
produksi dari panel surya.